Meski Pandemi, Muara Enim tetap Panen Raya Padi

Ditengah pemberlakuan kebijakan Physical Distancing dan kebijakan Work From Home atau bekerja dirumah yang dicanangkan oleh Pemerintah Pusat untuk menekan penyebaran pandemi Covid-19, tidak menyurutkan semangat petani dan insan pertanian baik dari Pemerintah Pusat hingga Pemerintah Daerah untuk terus mendukung peningkatan produksi pangan terutama tanaman padi.

Seperti yang sedang dilakukan oleh petani di Provinsi Sumatera Selatan Khususnya di Desa Muara Lawai Kecamatan Muara Enim Kabupaten Muara Enim yang saat ini tengah melakukan kegiatan panen raya. Petugas penyuluh pertanian, Beben menyatakan bahwa hingga  (12/4) telah dipanen sekitar 20 ha.


“Kelompok Tani Tunas Jaya, Desa Muara Lawai Kecamatan Muara Enim Kabupaten Muara Enim tengah melakukan kegiatan panen raya dengan luas yang telah dipanen sekitar 20 ha dari luas lahan keseluruhan 199,05 ha. Padi yang dipanen tersebut merupakan padi varietas Ciherang” tutur Beben.

Dijelaskan juga oleh Kepala Balai Perlindungan Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Sumatera selatan , Tuti Murti bahwa peran perlindungan tanaman dalam mendukung peningkatan produksi merupakan hasil dari sinergitas antara petugas di lapangan baik POPT maupun PPL.

“dengan sinergisme yang baik ini, permasalahan dalam budidaya tanaman khususnya OPT dapat terkendali secara baik dan dapat meningkatkan produktivitas” imbuh Tuti.

“Rata-rata provitas yang didapatkan sebesar 8,8 ton/ha gabah kering panen dengan produksi sebesar 176 ton gabah kering panen. Harga gabah kering panen dipasaran sekitar Rp. 4.500,- s.d  Rp. 4.600,- / Kg sedangkan harga gabah kering giling sekitar Rp. 5.400,- s.d.  Rp.5.600 / Kg.  Tentunya ini merupakan salah satu berita yang menggembirakan ditengah situasi global yang sedang tidak kondusif akibat wabah Covid-19” tambah Tuti.


Ditegaskan pula oleh Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Muara Enim, Ulil Amri bahwa stafnya telah mensosialisasikan protokol kesehatan kepada petani saat melakukan panen yaitu dengan meminta petani tidak berkerumun dan mengatur jarak antar petani kurang lebih 1 – 2 meter saat panen dilakukan.

“Kami telah menginformasikan kepada petani, melalui petugas PPL di lapangan untuk tetap menjaga kesehatan dan tak lupa menerapkan pola hidup bersih dan sehat untuk mengantisipasi penyebaran virus Corona,” pungkas Ulil.


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *